TEYU

berjuang bersama di dunia berharap temu di surga FINURI Bila telah terdapat cahaya keimanan dalam diri seorang manusia, maka cahaya itu akan menampakkan dan mengeluarkan semua potendi positif manusia. Bahkan orang lainpun dapat merasakannya

Rabu, 02 April 2008

poligami itu indah

Tidak semua orang menerima poligami. Meski dengan alasan sunnah. Tapi satu hal yang penting yaitu keikhlasan untuk menerima segala sesuatu yang ditakdirkan oleh Allah. Apa mau dikata kalau kejadian itu menimpa kita.
Hari ini hari yang spesial untukku dimana kebahagiaan keluarga yang berpoligami tidak lagi menjadi masalah dalam keluarga ummiku sendiri. Wanita yang kusayangi, meski aku tak lahir dari rahimnya. Gelar ummi yang kuberikan padanya bukan hanya karena umurnya yang lebih tua dariku atau sikapnya yang keibuan tapi semata-mata karena pola pikirnya sangat membanggakan sebagai seorang murabbi (pendidik). Meski beliau tak pernah mau mengakui hal tersebut.
Beberapa bulan yang lalu, aku bertemu dengannya dalam sebuah ta'lim. Kebetulan saat itu aku menggantikan seorang teman yang cuti melahirkan. Ta'lim itu dilaksanakan di rumah beliau yang tak jauh dari rumahku. Sejak saat itu aku berkenalan dan sering bertukar pikiran dengannya hingga saat ini, aku bagaikan bagian dari keluarganya.
Aku tak pernah mencari tau tentang dirinya karena aku tak pernah melihat keburukan dalam dirinya. aku tak peduli apa kata orang selama ummi tidak pernah mengganggu atau mengurusi urusan orang lain. suatu saat aku bekerja ditempatku yang baru, ummi menanyakan tentang seorang anak yang dikenalnya ditempat baruku. aku dan sikecil bernama puput itu akhirnya akrab begitu juga dengan ummi. keluarga puput dan ummi saling kenal, tapi satu hal yang tidak pernah kusadari dan baru kuketahui beberapa hari terakhir ini yaitu tentang ayah puput yang juga ternyata suami ummi. lelaki yang sering kupanggil abi tapi tak pernah bertemu denganku. kalaupun abi tau tentangku itu darei ummi, dan begitu juga sebaliknya ummi banyak cerita tentang abi.
parahnya lagi ternyata sudah 5 tahun hal itu disembunyikan. 2 keluarga yang tadinya akrab dengan adanya puput sebagai perantara tiba2 bercerai berai. aku merasa bersalah, aku tidak mau ikut campur dengan urusan keluarga mereka tapi kini nasi sudah menjadi bubur dan siapa lagi orang yang bisa diajak mengobrol atau curhat oleh ummi selain diriku. aku tak pernah menyalahkan ummi dan abi, mereka tak bermaksud membohongiku aku tau itu, mereka hanya menunggu aku bertanya karena sebenarnya banyak pertanyaan yang tidak pernah mau kutanyakan. Aku selalu merasa itu urusan ummi dan aku percaya pada ummi.
Tapi ketakutan 2 keluarga itu dan ketakutanku juga telah hilang tepat pada tanggal 2 April 2008. Mama puput mau menerima dengan ikhlas, semua itu sudah diatur oleh Allah. Kecintaan ummi pada anak2 membuat mamanya luluh. Karena anak2 juga memilih ummi untuk jadi ibu keduanya. Bahagia sekali keluarga itu, kini akupun menjadi bagian dari mereka. kebahagiaan mereka adalah kebahagiaanku juga.
(lanjutin besok udah malem)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda