TEYU

berjuang bersama di dunia berharap temu di surga FINURI Bila telah terdapat cahaya keimanan dalam diri seorang manusia, maka cahaya itu akan menampakkan dan mengeluarkan semua potendi positif manusia. Bahkan orang lainpun dapat merasakannya

Sabtu, 24 Mei 2008

kangen keluarga

Ba'da QL aku membaca, belum juga selembar sudah ketiduran. Memalukan banget yah!!!. Maklumlah siangnya kurang istirahat. Walaupun itu sebenanya tidak boleh dijadikan alasan. Karena masih banyak orang yang lebih sibuk dan lebih lelah dariku. Tapi tetap saja selalu punya waktu untuk menghabiskan malamnya bersujud kepada Allah. Semoga Allah senantiasa mencurahkan nikmatnya kepada mereka, amin ya Rabb.
Setelah shalat subuh, hpku berdering, tanda ada panggilan masuk. Dilayar tertulis"papa". Wajah papa dan perut buncitnya mengiasi benakku. Hee, kutinggakan matsurahku demi menyapa papaku tercinta. Hampir 2 minggu aku tidak mengirim kabar pada mereka. Rasanya menghubungi mereka tidak menghilangkan rasa rinduku tapi malah menambah rasa rinduku itu. Hehehe... Sama saaat mereka menelfon tadi. Rasanya aku ingin lagi berada diantara mereka. Saat mereka menelfon mereka sedang jalan2 pagi. Itu sudah jadi rutinitas harian dan menghampiri wajib karena tidak pernah ditinggalkan. Alasannya jalan pagi itu sehat.
"Pah aku kangen"kataku manja
Jadi ingat. Satu-satunya anak papa yang selalu ngekor dibelakang papa hanya aku. Dari pada habis subuh tidur, lebih baik olahraga. Kadang jalan2 pagi ke pasar jaraknya sekiar 2km. Lumayan jauhkan.Aku tidak akan lupakan saat-saat itu. Saat aku ingin sekali kembali ke Yasrib untuk mengikuti ujian akhir, sementara kakiku belum sembuh total. Aku masi dalam keadaan pincang. Tapi karena untuk membuktikan aku sudah sehat. Aku nekat ikut papa jalan kaki. Alhamdulillah aku bisa walaupun aku mesti menjadikan lengan papa sebagai tumpuan. Kakiku rasanya nyeri lagi kalau ingat saat itu.
Biasanya setelah kepasar, aku bantuin mama didapur, sementara papa bermain tanah dihalaman rumah bersama bunga2 nya yang indah. Hehe papaku emang hobby bercocok tanam.
Aku kangen banget dengan rutinitas itu. Kadang aku egois ingin cinta mama dan papa hanya untukku. Tapi tanpa egoispun aku mendapatkan nya. Sebelumnya aku selalu merasa asing di dalam keluargaku. Dalam banyak hal aku selalu dianggap aneh. Mulai dari pakaian, cara berfikir. Maklumlah mitos2 masi dilaksanakan sementara aku cuwek bin cuwek dengan hal2 seperti itu. Hanya papa yang selalu membelaku, Saat aku mengatakan sesuatu yang baru aku pelajai mereka tidak ada yang percaya sebelum papa membenarkan. Sejak kecil memang papa dan mama mengajarkan pelajaran agama, tapi hany sekedar kewajiban shalat dan mengaji berbuat baik. Tapi kami belum tau membedakan mana yang sunnah dan mana yang bid'ah.
Segede' ginipun aku masi dianggap anak kecil dikeluargaku. Hehe, Adikku aja yang tetap memanggilku kk tapi memperlakukanku sebagai adiknya.
Dalam keluargaku ada kebiasan menncium tangan yang lebih tua saat berjabat tangan. Tapi adikku itu tidak mau mencium tanganku. Jangankan ditempat umum seperti rumah sakit dan bandara, di rumah saja dia ga mau. Dia lebih suka menjabat tanganku lalu mencium keningku atau memeluk. Anehkan??? Hehe,,,,mama dan papa saja sering menganggap adikku lebih tua dariku. Kalau orang lihat juga seperti itu, karena postur tubuhnya 2 kali lebih besar dariku. Heheeheh dasar Bonsor.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda