TEYU

berjuang bersama di dunia berharap temu di surga FINURI Bila telah terdapat cahaya keimanan dalam diri seorang manusia, maka cahaya itu akan menampakkan dan mengeluarkan semua potendi positif manusia. Bahkan orang lainpun dapat merasakannya

Senin, 03 November 2008

Aku hari ini, esok, dan lusa

Bismillah…..

Yang dekat serasa sangat jauh, yang jauhpun tambah jauh. Ada apa dengan diriku??? Serasa menjadi orang yang tak berguna. Aku jauh sekali dengan orang-orang yang dulu sangat dekat denganku. Bahkan tak tau kabar mereka.

Tak ada lagi kunjungan ke toko buku Al Kahfi, tempat teman-temanku yang tergabung dalam FINURI berkumpul. Meluangkan waktu sedikit meski hanya sekedar menyapa.

Tak ada lagi acara kuliah sebelum atau sesudah subuh, meski hanya lewat telfon.

Tak ada lagi pertanyaan-pertanyaan dari mereka, yang membuatku membuka dan membaca buku-bukuku di rak buku.

Tak ada lagi yang meminta no telfonku karena ingin ikutan belajar Rasail

Tak ada lagi rihlah ke danau yang jauh dari perkotaan.

Tak ada lagi acara makan bareng, atau belajar bersama.

Ada apa? Semuanya berubah.

Rasanya ingin menyalahkan mereka karena seakan memutus silaturrahmi denganku, sedikitpun tak mencariku. Atau paling tidak meraihku kembali. Aku jatuh saat ini, bahkan sangat jauh tertinggal di bawah mereka, tak adakah yang mau menjemputku untuk kembali mendaki tebing-tebing yang tinggi, bahkan menengokpun tidak. Apa mereka takut tergelincir saat menengok kebawah untuk melihatku atau sekedar memberi semangat agar aku tetap berjuang. Sebesar itukah pengaruhku sampai mereka takut menengok kebawah, agar mereka tidak ikut tergelincir?????...

Terkadang juga aku berpikir bahwa mereka terlalu menganggapku mampu mengahadapi semuanya sendiri. Padahal setiap kali menjelaskan satu permasalahan aku tak mengatakan “jika aku jadi dirimu maka aku akan……..” Aku malah lebih sering mengatakan “yang terbaik yang kamu lakukan adalah……” Berarti akupun belum tentu bisa melakukan apa yang kukatakan kepadanya, tapi jika menginginkan solusi yang terbaik maka itulah jawabannya “yang terbaik yang kamu lakukan adalah….”

Aku juga selalu bilang, perhatikan kata-kata yang kugunakan. Banyak kata yang kelihatannya sama tetapi arti dan maksudnya sangat jauh bebeda.

Tapi aku sadar bahwa semuanya juga karena diriku. Perubahanku yang tak lagi menawarkan diri kepada mereka mungkin membuat teman-temanku sulit untuk mendekatiku.

Dimana diriku yang dulunya selalu ingin jadi lilin menyinari mereka. Benarkah kini aku seegois itu????. Padahal prinsip itu telah kupegang lama, sejak kutuliskan sebaris kalimat dalam puisi untuk sahabatku yang sangat kucintai. Entahlah apa cinta itu masih ada untuknya, atau sirna ditelan waktu dan keegoisanku sendiri. Akupun tak tau apa dia masih mengingatnya, Entahlah………

“Hari ini esok dan lusa adalah aku hari ini esok dan lusa”. Berarti aku akan tetap jadi diriku sendiri, tak ingin jadi diri orang lain sampai seterusnya. Diantaranya Aku yang cerewet, akan tetap cerewet. Manja yah tetap manja. Kaya anak kecil yah tetap aja kaya anak kecil. Hahahaha

Teman-teman, maafkan atas perubahanku. Sudah kukatakan segala sesuatu kulakukan pasti ada alasannya. Jadi maafkan aku yah!!!!!!!!

Nura Yasrib


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda