Ratu Iqob

Bismillah........
Rasanya sudah sangat lama sekali tidak menulis kisahku di blog ini. Entahlah Angin apa yang membawaku igin menulis lagi.
Sejak tahun ajaran baru, sekolah tempatku mengajar membuat aturan untuk para guru demi menjaga kedisiplinan. Seperti biasa ada aturan pasti ada hukuman bagi yang melanggar. Seperti halnya di sekolah ini, ada beberapa atura yang sangat sulit kutaati salah satunya peraturan agar tidak telat datang kesekolah. huuuuuuuuuuuh ini dia yang membuatku bangkrut bin bangkrut. Lumayan Rp. 5000,- kelihatannya tidak terlalu mahal tapi cukup membuat orang jerahlah. Akan tetapi kalau setiap hari mesti membayar duit sejumlah itu kayanya benar-benar butuh duit cadangan.
Alasanku juga mungkin sangat membosankan. Apalagi kalau bukan "maaf pa' jarak rumah saya dengan sekolah cukup jauh, tambah lagi saya belum punya kendaraan pribadi, dan tidak ada yang bisa mengantar saya ke sekolah". Basiiiii................ ya basi banget kaliii. Mau bagaimana lagi. Aku bangun lebih pagi juga tetap saja sampai ke sekolah telat. JAdi emang harus punya kendaraan sendiri.
Karena hampir setiap hari di iqob jadilah aku RATU IQOB. hahahhaha gelar yang memalukan, tapi kayanya bakalan jadi cerita yang indah suatu saat nanti. Cerita ketika aku kembali ke kampung halaman. Dan saat itu akan tertawa untuk mengenangnya.

Walimah k' Syam

Wajah kusam Nura dan Teh Uti. Lumayan lelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam untuk menghadiri acara k' Syam (guru, teman, kk, sahabat, keluarga)hehehehe
Kayanya pengantinnya juga udah lelah banget

Nura bersama keluarga K' Syam

Temu kangen

kk Rezty saat nikah

Nura dan Ummi Atikah

!7 oktober 2008. Ketemu lagi dengan kaka Rezty, dan ummi Atikah serta orang-orang yang dulu sangat dekat denganku setelah satu tahun aku meninggalkan mereka. Di hari bahagia kk Rezty, alhamdulillah silaturrahmi dengan keluarga besar TPQ Raudhathul Muthmainnah kembali terjalin. Sayangnya aku ga sempat berfoto dengan mereka. Soalnya jadi panitia walimah, jadinya seksi super sibuk.

Aku jadi ummi

20 oktober 2008 tepat pukul 23.45 telah lahir bayi mungil dari rahim Suryani Yusuf istri dari Bambang. Mohon doanya semoga menjadi anak yang shalihah.

Begitulah kira-kira isi pesan singkat dari ponselku. Sekitar jam 3 pagi aku baru membacanya. Dan tak ada yang lain kulakukan selain langsung menghubungi nomor hp sipengirim pesan. Alhamdulillah kataku dalam hati, akhirnya aku jadi Ummi. Aneh yah ko' aku umminya? hehehe itu sudah pesanku dari dulu sebelum sikecil masih dalam kandungan. Panggilan ummi harus untukku kalau yang melahirkannya boleh bunda, mama, atau apa saja yang penting aku umminya. hehehe dasar anak kecil masih saja selalu memaksakan kehendak.
Satu kebahagiaan lagi ketika aku diberikan kesempatan untuk memberi nama untuk sikecil yang saat itu masih kupanggil shalihah. Berhubung orang tuanya menyiapkan nama laki-laki jadi pusing sendiri nyariin nama perempuan untuk anaknya., soalnya yang ditunggu laki2 yang lahir perempuan. Saat ditanya aku langsung menyebutkan satu nama "Adzkiya khoirunnisa atau azkiya khoirunnisa". Tapi ibunya masi meminta pendapat dari keluarga yang lain. Termasuk nenek dan buyutnya. Dan alhamdulillah semuanya setuju dengan nama itu. hehee tapi kayanya lagi kepanjangan jadinya "azkiyatunnisa" Wanita yang paling bersih...hmmm benar ga yah???? pokoknya nama itu indah.
Aku akhirnya punya ponakan langsung dari saudaraku sendiri, alhamdulillah. Dan satu lagi yang menjadi beban. Aku serasa ingin terbang ke Palu untuk merawat azkiya. Pokoknya aku pengen pulang kataku dalam hati. Insya Allah niat ini akan terlaksana. Pokoknya tahun depan aku mau pulang kampung, dan meninggalkan kota ini. Kota yang penuh kenangan dengan santriku. Semoga aku tetap menjadi kenangan disini. Semoga apa yang mereka ingat hanyalah kebaikan dan melupakan segala keburukan.
Haaaaaaaaaa lagi-lagi diteriakin pa kepsek mau ngajar, oce deh ditutup dulu.
Wassalam

Idul Ftri yang Hampa

Hari Fitri namun hampa. Itu yang kurasa. Ini saat aku sangat merindukan orang-orang yang kusayangi. YAh aku butuh mereka. Andai bisa kupeluk mereka sambil membisikkan " aku butuh kalian". Andai bisa kunikmati hari yang fitri ini bersama mereka.
Orang-orang mungkin menghabiskan waktunya dengan bersilaturrahmi. Subhanallah..................indahnya.
Tapi aku habiskan waktuku di dalam kamar. Ingin keluar rumah tapi tak ada tujuan. uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh lebaran dikampung orang membosankan sekali. Aku tidak sadar, lagi-lagi mengeluh. Manusia tak pernah berhenti mengeluh.
Ya Allah semoga umurku masi panjang dan bisa benar-benar kunikmati Ramadhan tahun-tahun yang akan datang. Menikmati hari yang fitri dengan penuh kebahagiaan. Mengalirkan air mata kebahagiaan.
Aku menangis lagi. Dasar Nura cengeng................