TEYU

berjuang bersama di dunia berharap temu di surga FINURI Bila telah terdapat cahaya keimanan dalam diri seorang manusia, maka cahaya itu akan menampakkan dan mengeluarkan semua potendi positif manusia. Bahkan orang lainpun dapat merasakannya

Sabtu, 12 April 2008

laa yasyrabanaa

Menyebalkan..., kata2 itu yang kuucapkan dalam hati saat aku meninggalkan net ini kemarin sore. Aku ngerasa tentram berada di net ini, selain ruangannya prifat operatornya juga insya Allah orang yang hanif, ya Insya Allah baik lah dan bisa ngerti tatakrama. Net ini juga punya aturan yang buat aku di tempat lain pasti ga ada.
Nih yang buat hatiku dongkol tuuu, saat aku udah mau pulang. Aku mau bayar, di samping operatornya ada ikhwan yang lagi makan sambil berdiri, trus tangan kiri pula. Aku tuu paling gregettan ma orang kaya gitu. Pa lagi menurutku dia itu udah ngerti. Yang buat aku tambah gondok ada anak kecil didekatnya yang lagi ngelihatin. Udah gitu sama aku pakai prinsipnya para ikhwan kebanyakan yaitu GB alias Ghadul Bashar. Ga jadi masalah sih soalnya mang harus.
Sambil nyodorin duit ke operator aku nyeletuk " laa yasyrabanaa ahadukum qaaiman". Aku yakin ga mungkin ga denger tu manusia. Kupikir sutralah yang penting ku dah ngomong. Mau dia dengerin atau ga terseralah. Yang pasti aku gondok banget. Ga sadar apa bahwa perilaku yang seperti itu bakalan jadi contoh buat anak kecil. Soalnya pernah ni yah. Aku ngajarin anak2 memberi salam sebelum masuk rumah. Tapi si anak ga mau, alasannya katanya ayahnya kalau masuk rumah ga salam dulu. Aku pusing dong kalau modelnya kaya giru. Makanya aku selalu hati2 di hadapan anak kecil.
Tapi yang mengherankan yah. Anak tadi mendengarkan kata2 ku tadi. Trus dia ngomong ke orang yang tadi. "paman kata teteh jangan makan sambil berdiri". Barulah tu orang sadar, malu kali di tegornya ma anak kecil.
Akhirnya aku keluar dari net itu. Eh tadi pagi aku ketemu sama orang tu. Dan benar sekali tebakanku, dia tu ikhwan yang punya mutharabbi. Aku tambah gemmes aja. Tidak bermaksud mempermalukan ikhwan. Tapi aku berharap hal2 yang sekecil itu tidak diulangi lagi, karena bisa jadi fitnah. cieee kata2 ku terlalu banget. Udah kaya aku ga punya kesalahan saja.
Afwan, tapi mariii kita berusaha membenahi diri masing2. Yang bisa menilai kita adalah orang lain. Teguran itu sebenarnya bukan hal yang memalukan, tapi ketika seseorang menegur satu prilaku yang kurang baik tentunya orang itu mengharapkan yang terbaik untuk kita. Sesama saudarakan harus saling mengingatkan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda