TEYU

berjuang bersama di dunia berharap temu di surga FINURI Bila telah terdapat cahaya keimanan dalam diri seorang manusia, maka cahaya itu akan menampakkan dan mengeluarkan semua potendi positif manusia. Bahkan orang lainpun dapat merasakannya

Sabtu, 12 April 2008

kalah sama katak

iiih menggelikan
Hari ini aku pulang belakangan dari sekolah. Untungnya Bu Ida dan Bu Tini juga belum pulang. Tadinya pengen shalat dhuhur di kantor yang di kantor hanya ada pa' Kepsek, akhirnya kuputuskan untuk numpang shalat di kosan bu Tini dan Bu Ida.
Sampai di kosan, kami duduk sebentar sambil mengganti perban luka di kakiku, bekas jatuh dari pohon semangka.hahaha...., maksudku jatuh dari sepeda.hahahaha. Aku menceritakan bagaimana aku jatuh dari sepeda. Mereka pada ngakak aja soalnya penyebab aku jatuh itu katak.
"Bu Nura takut sama katak?''tanya bu Tini
"ga dong hanya geli aja"
"yaah sepeertinya ga bakalan ada pahlawan untuk kita bu Ida"kata bu Tini
"mang da apa dengan si katak yang mukanya jelek"tanya ku
"bu nura istigfar, tu jugakan makhluk Allah" kata bu Ida
" astagfirullah hal adhim, afwan ukhtii. tuu kan ngapain coba kitta takut ma katak, hewan sekecil itu masa kita kalah"kataku dengan semangat 45 pengen ngalahin pangeran katak
"ya udah bu nura coba aja, di bak kamar mandi ada katak tolong keluarin dong" bujuk bu Ida
Akhirnya aku ngambil skop sampah, berharap alat itu bisa membantu.
'Bu nura kita ga ikutan yah!, aku ingat aja geli" kata bu tini dengan ekspresi gelinya
Akupun masuk ke dapur, Perlahan-lahan membuka pintu kamar mandi tapi sebelumnya berdoa dulu dong.
Nah saat aku mengintip ke kolam/bak kamar mandi. Aku bukannya ngeluarin malah kaget ngelihat ti katak loncatnya tinggi banget. Badannya yang hijau berlumut dan seperti berlendir membuatku geli. Aku lari keluar sambil menjerit kegelian. Aku menabrak apa saja yang ada di depanku. Bu Ida dan Bu Tini kaget, bukan karena jeritanku tapi karena kakiku berlumuran darah
'Bu nura ga apa2?'tanya bu ida
"hanya geli aja"jawabku masi dengan ekspresi kegelian
Mereka mengajakku duduk
"bu nura ga ngerasa sakit?"
"ga hanya geli aja,iiiiih kataknya gede banget...mama...."
"beneran ga sakit?"
"ga emang kenapa?"
"kaki bu nurakan berdarah"
Aku melihat ke bawah. tiba2 aku ga geli lagi tapi langsung nangis seperti anak kecil. Nangis boongan soalnya air mataku ga keluar. Aku baru ingat lukaku kejedot di tembok pembatas kamar mandi.
"bu' bisa bersihin darahnya ga? tolong!!!!aku ga berani, aku udah mulai pusing nih"
"ya sini kubersihin, bawa p3k ga?"bu tini mendekatiku
"iya tuh ada di tas"
kalau soal P3K emang selalu ku bawa untuk jaga2, soalnya aku termasuk orang yang ceroboh dan kata orang sunda amis daging. Luka sedikit aja kalau ga langsung diobatin pasti lama sembuhnya. Di obatin aja kadang seminggu paling cepat sembuhnya apalagi ga di obatin. Makanya udah tau gitu aku selalu membawa P3K.
Katak jelek.........aku udah dua kali celaka karena katak. Astagfirullah..., aku menyalahkan yang lain padahal semuanya juga karena salahku. Mama............hik..hik...hik...sakit. Pikirku kemarin luka bekas jatuh dari sepeda udah mau sembuh, tapi malah tambah parah. Pakai kaos kaki aja aku meringis dulu nahan sakit.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda